Sabtu, 13 November 2010

BERDIAM DIRI


Saya mungkin seperti tokoh Liz dalam Eat , Pray and Love, yang susah sekali untuk berdiam diri, berkonsentrasi merenungkan dan bermeditasi. Rasanya pikiran ini terlalu penuh banyak hal yang harus dipikirkan. Terlalu banyak kecemasan dan kebimbangan dalam diri ini, dan rasanya terlalu banyak urusan yang belum selesai, terutama masa pasca perceraian.

Beberapa hari yang lalu, setelah berkali-kali mencoba dan mencuri waktu yang tersiksa, akhirnya saya berhasil berdiam diri, berdialog dengan diri saya sendiri. Bertanya pada diri sendiri, apa keinginan saya yang sebenarnya, apakah saya sudah berbahagia dengan semua yang ada dalam diri saya. Sesudahnya, saya merasa sangat egois menjadi manusia.

Saya merasa terlalu egois terhadap diri ini, terlalu memaksakan kehendak dengan cara sendiri. Rasanya saya terlalu kejam terhadap diri ini. Saya juga merasa sering menaruh standard yang terlalu tinggi dalam kehidupan ini, bukan dalam arti materi loh, tapi dalam arti saya memandang hidup itu sendiri. Saya juga egois karena selama ini, keinginan, kemampuan dan kekuatan fisik dan spirit dalam hidup saya tidak seimbang.

Saya juga merasa selama ini kejam dengan jiwa saya, sementara jiwa saya lelah karena habis melewati masa-masa sulit dan belum pulih benar. Sering saya merasa baik-baik saja, sementara jiwa ini sudah menjerit minta diperhatikan, seakan berkata, " Gee... i need a break, sweetheart ! " Saya merenung dan merenung, mau dibawa kemana kehidupan ini, karena hidup saya sekarang, bukan hanya diri saya sendiri, ada tiga pangeran kecil yang juga harus saya pikirkan masa depannya.

Saya merasa sudah waktunya untuk membuat hidup ini menjadi seimbang, seimbang dalam pikiran, perbuatan, spiritual, dan kesehatan jiwa. Saya kan bukan kucing, yang katanya punya cadangan nyawa , jadi saya harus menjaga diri ini sebaik-baiknya. Bukankah di Alkitab juga tertulis, Tubuhmu adalah Bait Allah mu ?

2 komentar:

  1. The best way you can do is go to your room, close it, and pray. Give everything in God's hands. He will do it for you. Your gift from me, Psalm 139, read it Amy... and be blessed!

    BalasHapus
  2. iya mba,dunia bagaikan bayangan tak terkejar.
    orang bijak 'menyederhanakan kebutuhan agar tidak serakah....:-)) saya pun masih belajar susaah..

    BalasHapus